POKOK
BAHASAN MASALAH 8
GAME BERJARINGAN
Web Game atau Game Berbasis Web adalah
permainan komputer ini dimainkan melalui internet menggunakan web browser.
Syarat dimana sebuah browser dapat memainkan game ini adalah browser sudah
mendukung javascript, php, maupun flash. Game browser dapat diciptakan dan
dijalankan menggunakan teknologi game yang menggunakan internet network sehingga
game ini juga tidak hanya dapat di akses oleh penduduk lokal saja tetapi bahkan
hingga keluar negeri.
A.
KONSEP WEB GAME
Anda tidak akan dapat membuat game
tanpa unsur terpenting ini. Terlebih dahulu kita pikirkan dulu raw plan
gamenya, apa genre nya, judulnya apa, siapa tokoh utamanya, bagaimana jalan
ceritanya, dan sebagainya. Seiring dengan pembuatan game, anda bisa
"meningkatkan" kualitas game. Seperti menambah detail pada
background, membuat fitur baru yang tidak mengubah konsep utama.
Tahap _Tahap Dalam Pembuatan
Game :
1.
Idea
/ Concept
Fase
ini merupakan fase awal dalam proses pembuatan game, yaitu proses pembuatan
konsep game. Konsep yang didapat kemudian dibuat menjadi sebuah Vision Document
yang mejelaskan game secara garis besar . Sebuah Vision Document minimal berisi
abstraksi game, target pemain, dan nilai lebih dari game tersebut dibandingkan
game lain.
2.
Pre
Production
Fase
ini harus dilakukan sebelum proses pembuatan art assets atau programming
dimulai. Ada tiga hal yang harus dilakukan dalam pre‐production, yaitu :
3.
Game
Design Document
Dokumen
ini adalah acuan utama dalam proses pembuatan game, mencakup story, character
design, game mechanics, level design, dan art references. Bagian yang
bertanggung jawab untuk membuat dokumen ini adalah game designer.
4.
Technical
Design Document
Dokumen
ini adalah pengembangan dari game design document yang dibuat oleh bagian
programmer untuk menjadi referensi programmer. Isi dari dokumen ini adalah
penjelasan teknis dari setiap bagian dari game, seperti use case, class
diagram, atau naming convention.
5.
Game
Project Management
Sebelum
project dimulai sebaiknya dibuat timeline dan tentukan milestone‐milestone yang harus dicapai. Pada
tahap ini setiap task harus sudah
didefinisikan dan dialokasikan pada orang‐orang yang bersangkutan.
6.
Production
Pada
fase ini proses pembuatan game secara teknis dimulai, dari pembuatan asset
dalam game, pembuatan sound effect, sampai digabungkan menjadi sebuah software
game. Proses‐proses
tersebut harus mengacu pada dokumen‐dokumen
yang dibuat pada fase pre‐production.
Art
: Concept Art, 2D sprite, 2D Animation, Projection (pra 3D Model), 3D Model, Texturing,
Rigging (Menambah Bone pada 3D Model), 3D Animation, Programming, Game Engine.
B.
PROGRAMMING
a.
Game
Engine
Sebelum
membuat game, sebaiknya merancang arsitektur game yang efektif dan efisien agar
game yang dihasilkan lebih stabil dan mudah dimodifikasi. Arsitektur game yang
dapat digunakan kembali untuk game lain bisa disebut sebagai sebuah game
engine. Sebuah game engine yang baik harus memiliki fitur‐fitur yang akan dibutuhkan dalam game,
mulai dari graphic 2D atau 3D, audio, AI, networking, dan lain‐lain.
b.
Game
Logic
Setelah
memiliki arsitektur game yang baik, sistem game bisa diimplementasikan. Mulai
dari bagaimana karakter bergerak, bagaimana game menerima input dari pemain,
dan lain‐lain.
c.
Game
Tools / Level Editor
Untuk
mempermudah pembuatan game, terutama jika content dalam game cukup banyak,
dapat dibuat game tools. Contoh paling umum adalah level atau world editor.
Tools tersebut dibuat terpisah dari game dan hanya digunakan dalam pengembangan
game.
d.
Game
Content
Setelah
semua fitur dalam game dibuat, barulah game content bisa dimasukkan dalam
game. Contoh : content yang dimaksud adalah in‐game dialog, item, level, atau misi.
Ada beberapa milestone penting yang berkaitan dengan status game
POKOK
BAHASAN MASALAH 9
PEMBUATAN GAME KOMPUTER
DENGAN MENERAPKAN KONSEP ARTIFIAL INTELLIGENT PADA SEBUAH GAME ENGINE.
Kecerdasan Buatan atau kecerdasan yang
ditambahkan kepada suatu sistem yang bisa diatur dalam konteks ilmiah
atauIntelegensi Artifisial (Artificial Intelligence atau hanya disingkat AI)
didefinisikan sebagai kecerdasan entitas ilmiah. Sistem seperti ini umumnya
dianggap komputer. Kecerdasan diciptakan dan dimasukkan ke dalam suatu mesin
komputer agar dapat melakukan pekerjaan seperti yang dapat dilakukan manusia.
Beberapa macam bidang yang menggunakan kecerdasan buatan antara lain sistem
pakar, permainan komputer (games), logika fuzzy, jaringan syaraf tiruan dan robotika.
Banyak hal yang kelihatannya sulit untuk kecerdasan manusia, tetapi untuk
Informatika relatif tidak bermasalah. Seperti contoh: mentransformasikan
persamaan, menyelesaikan persamaan integral, membuat permainan catur atau
Backgammon. Di sisi lain, hal yang bagi manusia kelihatannya menuntut sedikit
kecerdasan, sampai sekarang masih sulit untuk direalisasikan dalam Informatika.
Contoh media interaksi ialah:
1.
Penglihatan
(vision)·
2.
Suara
(voice).
3.
ucapan
(speech)·
4.
Gerakan
anggota badan ( gesture)
Contoh
Game Engine :
1. Rage
Merupakan
kependekan dari Rockstar Advanced Game Engine. RAGE telah dipakai oleh Rockstar
untuk membuat game-game besar seperti GTAV. Bersifat proprietary.
2. Unreal
Engine
Pilihan
bagi para indie developer karena sifatnya yang bersifat freeware dan menjadi
propietary jika ingin mendapatkan fitur tambahan (pro). Game yang telah dirilis
menggunakan engine ini antara lain : Unreal Tournament, seri Gears of War, seri
Mass of Effects, Medal of Honor : Airborne, dan Outlast.
3. Cryengine
Merupakan
game engine yang dikembangkan oleh Crytek. Telah merilis berbagai game seperti
seri Crysis dan Far Cry. Tetapi game engine ini sangat berat untuk kelas pc
yang mempunyai spek rendah sehingga sering dijuluki “Cry engine make me cry”.
4. Anvil,
Distrupt, Dunia, Jade, dan LYN
Merupakan
game engine yang dikembangkan oleh Ubisoft, tentunya game-game keluarannya
merupakan seri Prince of Persia, Tom Clancy, Assassin’s Creed, dll.
5. Frostbite
Terkenal
setelah seri Battlefield menjadi game yang katanya game first-person shooter
terbaik, menurut sebagian orang.
6. HPL
Engine
Game
engine ini terkenal dari seri game horor keluarannya, seperti Penumbra
(Overture, Black Plague, Requiem) dan Amnesia (The Dark Descent, A Machine For
Pigs)
7. Unity
Game-game
keluarannya lebih sering menuju ke aplikasi dan game-game kecil. Tapi
keunggulan tersendirinya adalah fleksibilitas dan bahasa yang digunakan lumayan
mudah (C# dan JavaScript). Game horor keluaran Digital Happiness yaitu DreadOut
yang notabene dibuat oleh anak bangsa dikembangkan oleh Unity. Angkot The Game
mungkin juga dikembangkan oleh Unity. Game-game lainnya adalah Slender, Temple
Run, Bad Piggies, dsb.
8. Sage,
W3D
Jika
anda pernah memainkan game-game seri Command & Conquer maka game itu di
buat menggunakan game engine SAGE. Versi awal dari SAGE adalah W3D yang
dikembangkan oleh Westwood Studios. Sekarang, versi terbaru dari engine ini
adalah SAGE 2.0 yang dikembangkan oleh Westwood Studios dan Electronic Arts Los
Angeles.
9. Source
Engine
Game
engine ini lebih banyak digunakan dalam game genre fps. Dengan ini maka
game-game yang dikeluarkannya adalah seri Counter Strike, Half Life, Portal,
Left 4 Dead, dan The Stanley Parable.
SUMBER
§ http://www.elektro.undip.ac.id/iwan/Perancangan%20Software%20Embedded%20System%20Berbasis%20FSM.pdf
http://pascarioty.blogspot.com/2016/03/pengantar-teknologi-game.html
Comments
Post a Comment