Pengalaman Pribadi Tentang bagaimana Kerjasama dalam Team


Nama  : Arizka Sekar Pangesty
NPM    : 51415028
Kelas   : 4IA07
Tugas Softskill

Tulisan Pribadi (Kerjasama dalam satu Team)
Penulisan ini adalah pengalaman pribadi dari saya dalam bekerja sama dalam satu team. Tahun lalu saya berkesempatan menjadi Volunteer Asian Para Games 2018 di Jakarta dan saya bertugas untuk menjadi Volunteer Para Powerlifting di Balai Sudirman Jakarta. Sebelum memulai pertandingan para volunteer harus mempersiapkan semua perlengkapan, mengatur posisi perlengkapan untuk latihan para atlet sebelum memulai pertandingan dan memasang alat-alat yang akan dipakai untuk pertandingan, mengatur set-set panggung, mengatur posisi penonton, mengatur ruang dooping, mengatir ruang Medis dll. Karena saya bertugas di cabang olahraga Para Powerlifting (Angkat Beban untuk para Disabilitas) perlengkapan atau alat pertandingan yang dipakai sangatlah berat yaitu 20 kg-100 kg keatas. Saya dan teman-teman saya terbagi lagi mejadi 3 tim untuk mempercepat proses pekerjaan. Tim 1 bekerja dalam mempersiapkan Opening pada saat pertadingan ingin dimulai, Tim 2 bekerja untuk mempersiapkan Ceremony pemberian Medali pada atlet yang Menang dan Tim 3 bekerja mempersiapkan peralatan untuk tempat latihan atlet dan mempersiakan 1 set khusus untuk pertandingan. Saya berada di Tim 3. Saya dan teman-teman saya bertugas untuk mengatur posisi perlengkapan untuk tempat latihan para atlet yang berjumlah 10 set perlengkapan Angkat Beban.
Dikarenakan perlengkapan atau alat tersebut sangatlah berat saya dan teman-teman saya yang berada di Tim 1 dan Tim 2 bahu membahu untuk bekerja sama agar bisa mengangkat dan merubah posisi alat tersebut agar terlihat rapi. Dibutuhkan hampir 5 orang lebih untuk mengangkat 1 set perlengkapan Angkat Beban dari total 10 set yang harus segera dirapihkan. Apabila kami tidak melakukan kerja sama mungkin saya dan teman-teman saya yang berada di Tim 3 tidak akan selesai dalam waktu yang cepat dikarenakan tenaga kami yang terlalu cepat terkuras. Setelah selesai merapihkan set perlengkapan atlet saya bergegas membantu teman saya yang sedang memilah milah medali.
Pagi hari sebelum perlombaan dimulai para atlet pun tiba dilokasi saya dan teman-teman saya bertugas untuk bekerja sama membantu para atlet untuk memasuki ruangan dikarenakan rata-rata atlet yang mengikuti lomba memakai kursi roda dan lantai di Balai Sudirman memakai karpet. Jadi jika atlet mendorong kursi roda akan terasa lebih berat. Saya dan teman-teman saya bergatian untuk membantu atlet mendorong kursi roda memasuki ruangan.
Pada saat perlombaan telah dimulai saya dan teman-teman saya memiliki pembagian tugas kembali. Saya dan kedua teman saya bertugas untuk menjaga “Lunch Area(Area Makan Siang Atlet)”. Dikarenakan tugas kami hanya menjaga ruang “Lunch Area”, teman kami yang berjaga di “Weighing Room (Ruang Penimbangan)” meminta bantuan saya dan 1 teman saya untuk membantu mereka menjaga ruang penimbangan jika perlombaan untuk wanita akan segera dimulai, dikarenakan mereka kekurangan orang untuk menjaga ruangan tersebut (Ruang Penimbangan adalah ruang untuk menimbang berat badan atlet sebelum melakukan perlombaan dan di dalam ruangan tersebut atlet tidak boleh memakai pakaian sehelai pun kecuali pakaian dalam). Saya dan teman saya berinisiatif untuk bergantian menjaga ruangan tersebut. Di dalam Ruang Penimbangan saya dan teman saya berinisiatif bekerja sama untuk membantu salah satu atlet yang kesusahan untuk melepas pakaian yang mereka pakai, karena ada salah satu atlet yang tidak di dampingi oleh asistenya.
Setelah selesai melakukan tugas tersebut saya dan 1 teman saya kembali lagi untuk menjaga “Lunch Area (Area Makan Siang Atlet)” untuk melihat ketersediaan Air Mineral dan Makan Siang untuk Atlet. Jika ketersediaan Makanan dan Air habis maka kami akan bergantian melapor kepada pihak dapur untuk menyediakan kembali Makanan untuk Para Atlet dan saya meminta bantuan salah satu teman saya yang lain tuntuk membantu membawa kardus Air Mineral untuk dimasukkan ke dalam kulkas yang ada di dalam Ruangan “Lunch Area (Area Makan Siang Atlet)”.
Pada hari ke empat perlombaan Asian Para Games 2018, Bapak Presiden Jokowi dan Menteri Olahraga Bapak Imam Nahrawi datang ke tempat pertandingan saya bertugas. Saat kami tahu Bapak Presiden akan datang, saya dan teman-teman yang lain bekerja sama untuk membuat lokasi perlombaan aman dan kami menciptakan suasana yang nyaman untuk Bapak Presiden dan Bapak Menteri Olahraga. Pada detik itu juga saya mendapatkan informasi dari pihak keamanan ternyata ada beberapa orang atlet yang keluar menjauh dari tempat pertandingan tanpa izin. Mereka keluar dikarenakan mereka ingin makan siang dengan suasana baru. Setelah saya dengar informasi tersebut, saya dan kedua teman saya yang sedang berjaga harus mengejar dan mencari beberapa atlet tersebut untuk mengkondisikan bahwa mereka baik-baik saja. Setelah kami bertemu dengan para atet itu, kami bekerja sama untuk menjaga atlet tersebut dan menuruti keinginan atlet tersebut. Dikarenakan atlet tersebut Disabilitas dan mereka memakai kursi roda, kami pun bergantian untuk membantu mendorong kursi roda tersebut (walaupun banyak atlet yang menolak untuk kami bantu karena mereka tidak ingin merasa di “kasihani”, mereka mampu melakukan itu sendiri dan mereka juga sudah terbiasa jadi mereka ingin melakukan pekerjaan itu sendiri) dan menjaga agar atlet tersebut baik-baik saja pada saat mereka menelusuri jalanan di Ibukota yang pada saat itu kondisi lalu lintasnya terlampau sangat padat.
Pada hari terakhir perlombaan saya dan teman-teman saya berbagi tugas kembali. Kami pun bahu membahu bekerja sama untuk merapihkan kembali semua set atau peralatan yang telah dipakai atlet pada saat lomba dan mengecek semua peralatan agar tidak ada yang hilang, membershikan seluruh ruangan dari sampah yang berserakan, membersihkan semua bekas-bekas makanan atlet, merapihkan, menyimpan kembali bendera-bendera yang sudah tak terpakai dan menghitung kembali jumlah bendera agar tidak ada yang hilang, membantu merapihkan bangku atau kursi penonton.
Cerita diatas adalah cerita saya yang sangat tak terlupakan. Saya belajar banyak hal dari pengalaman diatas. Saya dapat belajar bagaimana pentingnya kerjasama dalam Tim, belajar menghargai orang lain, belajar sabar, dan yang paling penting adalah belajar bersyukur.
Sangat efektifnya bekerja sama dalam Tim yaitu pekerjaan akan lebih cepat dan tidak akan membuang buang waktu dan pekerjaan yang seharusnya akan selesai dalam waktu berhari-hari bisa lebih cepat terselesaikan dalam waktu 1 hari saja. Semua pekerjaan akan terasa ringan apabila dikerjakan bersama-sama dan dengan di kerjakan dengan hati yang gembira atau senang.

Comments